ByGalih Wijaya On Mar 15, 2016. SPANYOL, Bartolomeus Diaz adalah seorang penjelajah Portugis yang berlayar mengelilingi Tanjung Harapan, ujung selatan dari Afrika. Pada tahun 1481 ia melakukan ekspedisi di Pantai Emas bersama Diego de Azambuja. Ia merupakan seorang ksatria istana kerajaan, ahli berlayar, dan kepala penjaga SedangkanInggris, Perancis, Belanda, Jerman dan Italia menyusul pada abad ke-17. Tokoh-tokohnya adalah a. Portugis : Bartholomeus Diaz (Tanjung Harapan 1486), Vasco da Gama (Calicut India 1498), Alfonso D'albuquerque (Malaka 1511), Antonio D'Abreau dan Serao (Ternate-Maluku 1512), Carbal (Brasilia) b. Vascoda Gama memulai penjelajahan samudera dari pelabuhan Lisabon pada Juli 1497. Pada tahun 1498 rombongan Vasco da Gama mendarat di Kalikut serta Goa di pantai barat India. Setelah beberapa tahun menetap di India, bangsa Portugis menyadari bahwa India bukan daerah penghasil rempah-rempah. Mereka mendengar bahwa Malaka merupakan pusat Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. 0% found this document useful 0 votes346 views5 pagesDescriptionPerjalanan barthomeus diazCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes346 views5 pagesBartholomeus DiazJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Perjalanan Bartholomeus Diaz Setelah perjanjian Thordesillas 1492 pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia Timur pusat rempah-rempah. Namun pelayarannya Bartholomeus Diaz hanya sampai di ujung Afrika Selatan 1496. Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung itu dinamakan Tanjung Pengharapan Cape og Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang. Ekspedisi berlayar selatan sepanjang pantai Barat Afrika. Extra ketentuan dijemput di tengah jalan di benteng Portugis Sao Jorge de Mina di Gold Coast. Setelah berlayar terakhir Angola Dias mencapai mencapai Golfo da Conceição Walvis Bay pada bulan Desember. Setelah mengitari Tanjung Harapan pada jarak yang cukup, Bartholomeus Dias melanjutkan ke timur dan dimasukkan apa yang ia bernama Aguada de Sao bra Teluk Saint Blaise – kemudian berganti nama menjadi Mossel Bay – pada 3 Februari 1488. ekspedisi Dias mencapai titik terjauh pada 12 Maret 1488 ketika mereka berlabuh di Kwaaihoek, dekat muara Bushman’s River, di mana padrão-the Padrão de São Gregorio – didirikan sebelum kembali Dias ingin terus berlayar ke. India, tetapi ia terpaksa kembali saat krunya menolak untuk melangkah lebih jauh Ia hanya pada perjalanan pulang bahwa ia benar-benar menemukan Tanjung Harapan, Mei 1488.. Dias kembali ke Lisbon pada bulan Desember tahun itu, setelah tidakmenemui hasil yang di inginkan selama enam belas bulan. Penemuan bagian sekitar Afrika signifikan karena, untuk pertama kalinya, Eropa bisa melakukan perdagangan langsung dengan India dan bagian-bagian lain di Asia, melewati rute darat melalui Timur Tengah, dengan tengkulak mahal. Laporan resmi ekspedisi telah hilang. Dias awalnya bernama Tanjung Harapan di “Tanjung Badai” Cabo das Tormentas. Ia kemudian diganti oleh Raja John II dari Portugal menjadi Tanjung Harapan Cabo da Boa Esperança karena mewakili pembukaan rute perjalanan ke timur. Informasi awal - Bartholomeu Dias adalah penjelajah Portugis yang dikenal sebagai orang Eropa pertama yang mencapai ujung selatan Afrika. Kapal Bartholomeu Dias berhasil mengelilingi Tanjung Harapan dan membuka jalur laut dari Eropa ke Asia. Terobosan yang dicapai Bartholomeu Dias meningkatkan perdagangan Eropa dengan India dan kekuatan Asia lainnya. Selain itu, penjelajahan Dias juga mendorong Christopher Columbus untuk mencari patron baru dalam pencarian jalur laut ke Timur Jauh.[1] Baca Henry Hudson Penjelajah InggrisKehidupan awal Hanya sedikit yang bisa diketahui dari kehidupan awal Bartholomeu Dias. Dugaan bahwa dia merupakan salah satu perwira kapal Henry sang Navigator tidak terbukti.[2] Namun, dia diperkirakan lahir tahun 1450 di dekat Lisbon, Portugal. Karena dibesarkan dalam keluarga bangsawan, Dias mungkin mendapatkan pendidikan yang baik.[3] Dia diketahui pernah berada di istana Raja Portugal Joao II 1455-1495 dan menjadi salah satu pengawas gudang kerajaan. Dias kemungkinan memiliki pengalaman berlayar jauh lebih banyak daripada yang tercatat bersama kapal perang Sao Cristovao. Pada tahun 1486, ketika ditunjuk oleh Raja Joao II untuk ekspedisi pencarian jalur ke India, Dias mungkin berumur 25-30 tahun.[4] Baca Dirk Hartog Penjelajah BelandaPortugis dan ekspedisi di Afrika Sebagian besar penjelajahan yang dilakukan Portugis dimulai dengan Pangeran Henry sang Navigator. Meski tidak banyak berlayar, Henry mendukung penjelajahan yang dilakukan orang Portugis. Mayoritas rute perdagangan ke India pada awal abad ke-15 dikuasai oleh para pedagang Arab yang kerap mengenakan pajak tinggi pada barang yang masuk dan keluar. Henry mengirim beberapa ekspedisi ke pantai Afrika, tetapi gagal. Usahanya diteruskan oleh Raja Joao II yang mengirim ekspedisi pencarian jalur laut yang mengelilingi pantai Afrika. Pada ekspedisi kali ini, meski tidak mencapai Samudra Hindia, Portugis berhasil sampai di Cape Cross Pada Oktober 1486 Joao II menugaskan Dias memimpin ekspedisi mencari jalur ke India.[5] Baca James Cook Penjelajah InggrisMencapai Tanjung Harapan Pada Agustus 1487 Dias dan tiga kapalnya berangkat dari Lisbon. Di kapalnya ada enam orang Afrika yang nantinya diturunkan di berbagai pelabuhan di sepanjang pantai Afrika. Mereka dibekali dengan emas dan perak, dan pesan berisi niat baik Portugis kepada para pribumi. Pada awal Januari 1488 dua kapal Dias dihantam badai ketika berlabuh di pantai Afrika Selatan. Kapal itu terhempas dari pantai, dan Dias memerintahkan agar kapal dibelokkan ke selatan sekitar 28 derajat. Dias melakukannya mungkin karena memiliki pengetahuan tentang angin tenggara yang akan membawanya mengelilingi ujung Afrika dan menghindari garis pantai berbatu. Keputusan Dias berisiko, tetapi membuahkan hasil. Kru kapal melihat daratan pada 3 Februari 1488, sekitar 300 mil di timur Tanjung Harapan. Namun, pribumi Khoikhoi melempari kapal Dias dengan batu. Dias atau salah satu krunya membalas dengan melesatkan anak panak. Dias ingin terus menjelajahi daerah tersebut, tetapi krunya mengkhawatirkan perbekalan yang menipis. Mereka akhirnya memutuskan kembali. Dias meletakkan baru padrao pada 12 Maret 1488 di tempat yang saat ini disebut Provinsi Eastern Cape. Namun, hanya ada tiga dari sembilan orang di kapal makanan yang selamat dari serangan berulang yang dilakukan pribumi. Dias kembali berhasil kembali ke Lisbon setelah 15 bulan berada di laut dan menempuh pelayaran sejauh mil.[6] Baca Abel Janszoon TasmanKematian Dias menamakan tanjung tempat dia diserang badai sebagai Tanjung Badai. Namun, nama itu diganti menjadi Tanjung Harapan agar mendorong pelayaran dan perdagangan di sana. Setelah ekspedisi selesai dan membuat laporan perjalanan, Dias menghabiskan waktunya dengan membantu membuat dua kapal. Salah satu kapal itu bernama Sao Gabriel dan digunakan oleh Vasco da Gama. Dias ikut dalam ekspedisi Gama pada tahun 1497 dalam pencarian jalur ke India. Namun, Dias hanya sampai di Kepulauan Tanjung Verde dan berpisah dari Gama. Tak banyak yang bisa diketahui mengenai kehidupan Dias selanjutnya. Ada catatan mengenai dua pelayaran yang dilakukannya setelah kembali ke Portugal dari Afrika. Pelayaran yang kedua, tahun 1500, menjadi yang terakhir baginya. Dias memimpin empat kapal dalam eskpedisi yang dipimpin Pedro Alvarez Cabral. Pada Mei 1500, Dias diganggu badai mengerikan di Tanjung Harapan. Dia meninggal setelah kapalnya karam.[6] Tribunnewswiki/Tyo

bartholomeus diaz diutus raja portugis untuk mengatur perjalanan ke